Thursday, January 29, 2009

5 Tips Menjadi Seorang Pemimpin

SUNGGUH menyenangkan rasanya bila berada di posisi puncak dalam sebuah perusahaan. Memang bukan sebuah hal yang mudah dan bisa diperoleh dalam waktu sekejap, tetapi butuh banyak perjuangan dan kerja keras yang harus dilewati.

Seperti yang dilansir dari career builder, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan terlebih dahulu sebelum menuju posisi puncak. Apa saja?

1. Bisa mengatasi seluruh risiko dari permasalahan yang ada di kantor

Orang yang ingin maju cenderung lebih berani untuk mengambil risiko dan menekannya sekecil mungkin. Jika Anda bisa melewati tahap ini, tentunya banyak pihak yang akan mengagumi kemampuan Anda.

2. Keahlian berbisnis

Setiap orang memang memiliki keahlian yang berbeda-beda, jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki keahlian lebih dalam berbisnis, tentunya keahlian Anda akan diperhitungkan oleh perusahaan.

3. Menjadi motivator

Seorang motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada anak buahnya untuk selalu bisa mencari ide-ide baru yang menarik dan tidak patah semangat dalam bekerja. Bukan menjadi hal mudah untuk menjadi seorang motivator karena setiap tidak tanduk Anda pasti dicontoh oleh anak buah. Jika Anda ingin menjadi sang motivator, belajarlah terlebih dahulu untuk memotivasi diri sendiri.

4. Stamina yang selalu terjaga

Bekerja atau menghasilkan sebuah ide cemerlang tentunya banyak menguras tenaga. Ketika tenaga dan staminamu menurun, tentunya ini akan berhubungan dengan kinerjamu. Karena itu, tetaplah menjaga stamina dan jangan biarkan staminamu berkurang agar kamu bisa menghasilkan kembali ide-ide yang cemerlang.

5. Mengambil keputusan yang tepat

Dalam mengambil keputusan yang tepat tentunya banyak yang harus kamu perhatikan. Selain itu banyak juga masukan yang harus kamu tampung. Untuk itu, hal yang pertama harus kamu lakukan adalah, fokus terhadap permasalahannya dan mulailah berpikir jernih dan pikirkan risiko yang harus kamu hadapi. Jangan sampai keputusanmu merugikan banyak pihak.

Saturday, January 24, 2009

Memprogram Pikiran

Cara kerja pikiran sama seperti suatu komputer yang sangat rumit. Pola pikir dan prilaku kita sama seperti program yang dipasang di komputer. Ada program yang Anda pasang sendri. Ada program yand dipasang oleh kawan, keluarga, teman, guru atau lingkungan. Sama seperti komputer, pikiran kita juga dapat kemasukan virus pikiran. Yang dimaksud dengan virus pikiran adalah program-program pkiran yang merugikan kita.

Program komputer dapat diaktifkan dengan perintah yang tepat. Demikian pula dengan program pikiran. Program pikira disimpan di pikiran bawah sadar dan menunggu perintah yang tepat untuk menjadi aktif. Ptogram pikiran akan aktif saat suatu urutan pikiran tertentu, kata-kata atau suatu kejadian muncul atau kita alami.

Beberapa langkah yang harus Anda lakukan dalam memprogram pikiran

UKUR TUJUAN ANDA

Sebelum Anda memprogram pikiran Anda, pertama yang Anda harus lakukan adalah menetapkan tujuan (goal yang ingin dicapai), selanjutnya beri batas waktu dalam pencapaian tujuan tersebut. Tinjau kembali tujuan Anda, apakah mungkin tujuan tersebut dicapai dengan batas waktu yang Anda tetapkan. Sebagai contoh Anda ingin menurunkan berat Anda 100 Kg dalam waktu satu minggu. Ini adalah hal yang tidak mungkin dan terlalu berlebihan. Buatlah tujuan tersebut mungkin dicapai dalam waktu satu minggu, misalnya 10 Kg. Sekali lagi gunakanlah pertimbangan terbaik Anda.

RILEKS DAN SANTAI

Kendorkan semua urat saraf Anda, baca relaksasi. Dengarkan Magic Wave Alfa atau theta

BUATLAH SEOLAH–OLAH TUJUAN ANDA SUDAH TERCAPAI

Pada saat memprogram pikiran, visualisasikan kejadian itu sedang terjadi walaupun dalam kenyataannya belum, nikmati dan rasakan hasil akhir yang ingin Anda capai, berpura – puralah pikiran bawah sadar tidak mengetahui hal itu, yang ia tahu hanya merealisasikannya dalam pengalaman Anda. Pikian bawah sadar tidak dapat membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Mungkin ungkapan, Manusia adalah apa yang ia pikirkan, sepertinya sesuai dalam hal ini.

GUNAKAN ORANG KETIGA

Ketika membayangkan hasil akhir yang akan Anda capai, bayangkanlah diri Anda seolah – olah dalam layar bioskop. Jangan lihat diri sendiri dari mata pikiran Anda, hal itu akan melibatkan memori bukan imajinasi. Imajinasi adalah kunci utama dalam memprogram pikiran. Sangat disarankan dalam memprogam pikiran dengan menggunakan kata “Kamu” sebagai pengganti kata “Aku”. Hal ini sangat masuk akal karena pikiran manusia termasuk dalam aspek sosial. Ketika Anda mengatakan “Aku bahagia” mungkin dengan sadar atau tidak sadar Anda menolak itu, tetapi jka Anda mengatakan “Kamu Bahagia” pikiran Anda menerima hal itu karena seolah – olah kata – kata itu berasal dari suatu sumber diluar Anda, suatu pengamatan dari orang lain.

ABAIKAN MASALAH PUSATKAN PADA SOLUSI

Ini adalah salah satu hal yang paling penting dalam memprogram pikiran. Pada dasarnya pikiran bawah sadar tidak dapat memproses gagasan negatif. Gagasan negatif hanya dapat diproses dalam pikiran sadar. Sebagai contoh Anda mengatakan “Aku tidak suka merokok” maka pikiran bawah sadar Anda akan memproses bahwa Anda suka merokok. Maka dalam kasus ini katakanlah pada diri Anda sendiri, “Aku suka paru – paru ku sehat”

PENGULANGAN

Pengulangan sangat penting dalam memprogram pikiran. Pengulangan gagasan sesering mungkin dapat mempercepat goal.

BUAT GAGASAN SESEDERHANA MUNGKIN

Jangan memprogram pikiran terlalu banyak. Fokuskanlah pada satu gagasan. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

YAKIN DAN PERCAYA DIRI

Yakin dan percaya diri berperan sangat besar dalam pemprosesan informasi yang dilakukan oleh pikiran. Yakin dan imajinas akan merangsang neural untuk bekerja lebih optimal.

TIPS Melangkah Menjadi Orang SUKSES

Ingin Melangkah Menjadi Orang Sukses, Maka Hidarilah 10 KESALAHPAHAMAN TENTANG SUKSES

Kesalahpahaman 1--
Beberapa orang tidak bisa sukses
karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian
melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan
kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka
tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam
(70, 80, 90...) seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya
anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang
benar.

Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan
aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap
situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita
memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah
yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat
vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang
lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya
ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan.
Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan,
pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak
keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan
kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak
orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan.
Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah
sukses.

Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih
tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan
keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"

Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan.
Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda
alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda
raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.

Saturday, January 10, 2009

Lima langkah untuk menjadi seorang pemimpin

Langkah Pertama : Pengikut melaksanakan petunjuk dari pemimpin.
Selama langkah pertama berlangsung, titik beratnya pada sikap dan kesediaan untuk
menjadi pengikut yang baik. Seorang pengikut tidak akan pernah menjadi pemimpin
yang efektif bila tidak pernah belajar untuk menjadi pengikut yang baik. Disini seorang
pengikut harus mempelajari empat hal ;
· Pentingnya mengikuti petunjuk – petunjuk dengan tepat, baik, dan benar
· Mengusai ketrampilan dasar yang diperlukan
· Pentingnya melayani orang lain dengan sebaik – baiknya
· Pentingnya sikap hubungan antar manusia yang positif dan dapat diterima oleh
orang lain (human relations)


Langkah keDua : Pengikut melaksanakan petunjuk pemimpin dan pemimpin
mulai meminta masukan dari pengikut.
Pada tahap ini, pemimpin mulai meminta masukan dari pengikutnya dalam proses
pengambilan keputusan, baik berupa data informasi yang diketahuinya ataupun saran
dan pendapatnya. Dalam tingkat ini seorang pengikut tidak saja menerima segala
sesuatunya dari pemimpin, namun juga harus memiliki kreativitas yang dapat diberikan
kepada pemimpinnya. Masukan tersebut akan membantu pemimpin untuk menentukan
saat kapan seorang pengikut dianggap siap menerima tanggung jawab yang makin
meningkat dalam hal merencanakan dan melaksanakan suatu tugas.


Langkah keTiga : Pemimpin menugaskan pengikut untuk merancang dan
melaksanakan suatu tugas atau tanggung jawab dengan masukan dari pemimpin.
Langkah ini merupakan kemajuan yang berarti dalam perkembangan seorang pengikut
untuk menjadi pemimpin. Pengikut mulai menyerap semua hal yang telah dipelajarinya
tentang berbagai segi kepemimpinan dan mulai menerapkan kepemimpinan yang
nyata. Sang pemimpin harus cermat memeriksa prestasi berikutnya. Pemimpin
sebaiknya lebih bersikap sebagai “pelatih” daripada sebagai pemimpin. Sementara
pengikut harus mulai berani memikul tanggung jawab atas apa yang dikerjakan,
termasuk memimpin para asistennya. Pemimpin harus selalu bersedia menjadi
penasehat khusus bila diperlukan. Harus ada pembagian atau pelimpahan tugas yang
jelas antara pengikut dengan pemimpin, karena hal itu akan mempengaruhi pengikut itu
sendiri. Bila pengikut diberi tugas yang terlalu banyak dengan kondisi yang sulit, maka
pengikut tersebut harus mendapatkan kredit poin lebih dibandingkan bila tugasnya tidak
terlalu banyak dan mudah. Dalam hal ini, pengamatan pemimpin untuk menilai kualitas
pengikut sangat berpengaruh pada motivasinya.


Langkah keEmpat : Pengikut merancang dan melaksanakan tugas tanpa masukan
dari pemimpin. Pengikut menyarankan kepada orang yang harus bekerja didalam
kelompoknya mengenai cara pelaksanaan tugas. Selanjutnya pemimpin dan
pengikut bersama – sama memeriksa dan menilai pekerjaan.
Dalam tingkat ini, peran pemimpin hanya memberikan persetujuan akhir saja dari
pekerjaan pengikut dan siap memberikan nasehat atau pertimbangan lainnya bila
diperlukan. Pemimpin tidak lagi harus merinci pelaksanaan tugas. Dalam tahap ini sang
pemimpin telah memberikan kepercayaan penuh kepada pengikut untuk menjadi
pemimpin.

Selain itu, pemimpin juga menjadi “partner” pengikut dan sebaliknya. Kerjasama yang
erat, tingkat komunikasi yang tinggi dan saling mengkoreksi terjadi dalam tingkat ini.
Sebab pada dasarnya pemimpin menginginkan pengikut dapat meminimalkan tingkat
pekerjaan yang dapat dikerjakan pengikutnya. Juga transfer nilai dari pemimpin akan
terasa sebagai bagian dari regenarasi kepemimpinan kepada sang pengikut.


Langkah keLima : Pengikut menyiapkan kelompoknya sendiri dan bekerja bebas
dari sang pemimpin, kecuali memberikan masukan apabila diperlukan dan
pemeriksaan secara berkala untuk melihat sampai sejauhmana tingkat
perkembangan pengikut. Dalam hal – hal tertentu pengikut bebas sama sekali
dari pemimpin dan memulai proses lima tingkat dengan pengikutnya sendiri di
dalam kelompoknya, sebagaimana yang telah dialaminya.
Sang pengikut kini adalah seorang pemimpin dengan wewenangnya sendiri, siap untuk
mencari didalam anggota kelompoknya yang akan menjadi pengikut bebas dari sang
pemimpin. Dengan belajar dari proses yang dialaminya, maka sang pengikut kini telah
menjadi pemimpin baru.


SEORANG LEADER YANG BERHASIL
1. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mantap dalam bidangnya
2. Selalu siap bekerja sama dalam segala persoalan
3. Rajin, mencintai pekerjaannya
4. Dapat melakukan tugas tepat pada waktunya
5. Merencana dan mengorganisasikan dengan baik
6. Terus menerus meningkatkan kemampuan kejuruannya
7. Tidak henti-henti meningkatkan metoda
8. Dihormati oleh kawan maupun lawan
9. Mengusahakan agar selalu mengetahui perkembangan pekerjaannya
10. Melatih orang-orangnya dengan baik
11. Jujur dan berterus terang
12. Mempunyai rasa humor


SEORANG LEADER YANG GAGAL
1. Kurang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang baik dalam bidangnya
2. Cenderung untuk berdebat (berdalih)
3. Takut terhadap perubahan
4. Kurang berdisiplin
5. Kurang mempunyai inisiatif
6. Tidak dapat melakukan tugas tepat pada waktunya ( kurang bisa memenuhi
janjinya)
7. Tidak bisa melatih sesama Mitra
8. Kurang sabar
9. Gelisah, kehilangan pengendalian diri apabila ada tekanan-tekanan

Yang terpenting dalam mengambil keputusan

TeAms of PeOpLe Working ToGeTher CreaTe moRe ExCiteMent, MoRe EnerGy,
MoRe iDeAs, and MoRe EnThuSiASm than iNdiViDuaLs EveR Can.
Dalam dunia usaha, hampir setiap hari para eksekutif harus membuat keputusan yang
bisa mendatangkan sukses atau sebaliknya mematikan perusahaannya, yang notabene
juga akan menghancurkan karirnya sendiri. Satu hal yang sering tidak disadari adalah
kapan keputusan itu harus dibuat, yang terkadang sama penting atau mungkin bahkan
lebih penting daripada apa yang mereka putuskan
Kehidupan kita adalah cermin dari keputusan yang kita buat, baik dalam bisnis maupun
kehidupan pribadi. Dalam tiap keputusan, selalu ada saat – saat genting, dimana anda
harus memilih. Apakah keputusan diambil secara cepat namun bisa mengakibatkan
kerugian, atau sebaliknya terlalu lama mengambil keputusan sehingga telah
melewatkan suatu kesempatan. Apa yang perlu kita perhatikan disaat mengambil suatu
keputusan ?.
1. Waspadai analisa yang salah
Acapkali terjadi, para calon pengambil keputusan terus menerus mengumpulkan
data, menganalisanya berulangkali, sambil berharap menemukan hasil yang bisa
dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang benar.
Sebagaian dari kita dapat mengambil keputusan hebat secara cepat, karena
memanfaatkan waktu yang tersedia sebaik mungkin untuk menghimpun
informasi yang lebih detail, mempertimbangkan lebih banyak alternatif, serta
bertukar pendapat dengan rekan. Mereka juga berupaya untuk tidak terjerembab
dalam data – data, sehingga dapat melihat kenyataan yang sesungguhnya – the
big picture – dalam mengambil keputusan yang tepat. Satu hal yang tidak
mereka lakukan adalah mencoba mengumpulkan tiap helai informasi atau
berjuang untuk mencapai kesepakatan bulat. Dilain pihak, para pengambil
keputusan lambat menghabiskan waktu yang lebih lama, hanya untuk sampai
pada kesimpulan yang sama. Mereka berjuang mati – matian untuk menguasai
semua data dan mencapai konsensus bersama. Begitu kesepakatan tercapai,
seringkali hal tersebut sudah tidak relevan lagi.
2. Pelajari alternatif yang ada
Sikap terlalu ekstrim juga tidak baik dalam pengambilan keputusan. Bertindaklah
bijaksana dengan mempelajari dahulu pilihan yang akan anda putuskan, agar
tidak menimbulkan penyesalan dikemudian hari. Tak ada salahnya, bertanya
kepada orang lain yang anda anggap mempunyai banyak informasi tentang
masalah anda. Yang pasti, baca, selidiki dan ketahui dulu alternatif tersebut
sebelum membuat keputusan penting.
3. Putuskan segera
Putuskanlah sesuatu dengan segera sesuai kemampuan anda, karena bila
menunggu berarti telah melewatkan peluang atau pilihan penting. Luaskan sudut
pandang anda sehingga dapat mengambil keputusan lebih cepat dengan
mempertimbangkan berbagai alternatif dari keputusan anda.
4. Jangan abaikan perasaan anda
Mungkin pernah terjadi, ketika persiapan sudah matang, anda masih menunda –
nunda sebuah keputusan. Alasan yang masuk akal ialah bahwa alam sadar anda
memutuskan sesuatu yang ditolak oleh alam bawah sadar anda. Perasaan
seperti ini biasanya timbul berdasarkan pengalaman dan emosi yang tidak dapat
diukur. Lalu, bagaimana bila dalam waktu yang terbatas, anda berada diantara 2
pilihan yang tampaknya sama – sama baik dan penting ?. Dapat anda lakukan
dengan cara melakukan Shalat Istikharah, dengan selalu meminta petunjuk yang
baik menurut Allah.
5. Tentukan deadline
Menurut penelitian, tepat di tengah jalan antara permulaan sebuah proyek
dengan batas waktu pekerjaan (deadline), sebuah tim harus mulai dengan
pekerjaan sesungguhnya. Tentu saja ketika mencapai titik tersebut, sering
dihasilkan keputusan yang tidak diduga sebelumnya. Untuk itu konsentrasikan
pikiran pada waktu yang tersisa dan fokuskan pekerjaan kepada apa yang dapat
dicapai. Pengambilan keputusan harus berpindah tahap, yaitu dari tahap diskusi
ke tahap pengambilan keputusan.
6. Laksanakan keputusan sepenuh hati
Jangan mengambil keputusan apapun jika anda merasa tidak yakin dengan apa
yang anda lakukan. Namun demikian, kadang perlu juga mengambil resiko saat
membuat suatu keputusan. Yang penting, keputusan tersebut diambil pada
waktu yang tepat dan dilaksanakan dengan sepenuh hati
7. Pilih waktu yang tepat
Waktu yang tepat adalah salah satu faktor penting dalam pengambilan
keputusan. Ingatlah selalu, setengah dari peperangan dapat dimenangkan jika
anda tahu kapan waktu untuk menyerang. Tentu saja hanya sedikit dari kita yang
berada dalam posisi untuk mengambil keputusan dengan nilai milyaran dolar.
Akan tetapi kita semua pasti mempunyai keputusan penting yang harus diambil.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com