Mimpi adalah peletakan batu pertama untuk membuat suatu bangunan yang megah
Jika Anda ingin bepergian ke suatu tempat di mana saja, tentu anda harus merencanakan tempat tujuan Anda dengan baik dan benar. Abda harus mengetahui rute mana yang akan ditempuh untuk mencapai tempat tujuan Anda.
Demikian pula dengan tujuan hidup, Anda harus merencanakan rute mana yang akan Anda tempuh untuk mencapai tujuan hidup Anda. Namun sebagian belum merencanakan rute yang akan digunakannya dan sebagian orang lain masih belum memiliki tujuan hidup.
Coba Anda bayangkan, Anda masuk ke dalam pesawat terbang, kemudian bertemu dengan pilot. Anda bertanya kepadanya, “Pak, pesawat ini akan terbang ke mana?” Kemudian sang pilot berkata, “Saya tidak tahum, tergantung pada angin yang bertiup. Kalau ke kiri, pesawat ini akan saya bawa ke kiri; kalau ke kanan , saya akan bawa pesawat ini ke kanan. Begitu, Pak.”
Kira-kira jika sang pilot mengatakan demikian, apakah Anda masih berani menaiki pesawat tersebut?
Sebetulnya tubuh kita seperti pesawat dan diri kita adalah sang pilotnya. Jika kita ingin mencapai tujuan, kita harus memiliki tujuan hidup dan kita harus merencanakan rute mana yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan kita.
Saya mengibaratkan tujuan hidup itu adalah sebuah mimpi/visi. Mimpi memang belum nyata untuk dirasakan, demikian juga dengan tujuan yang masih direncanakan dan belum tercapai.
Namun jelas sekali, jika Anda tidak mempunyai tujuan. Anda akan mengalir ke arah kegagalan yang nyata. Seperti pesawat terbang tadi, Anda akan terombang-ambing mengikuti arah angin tanpa navigasi pada peta ke tampat tujuan, yang akhirnya akan membuat si pesawat terbang semakin berbahaya.
Jadi Anda harus memiliki mimpi/tujuan hidup Anda sendiri. Dalam bahasan mengenai berani bermimpi besar ini, saya akan mengajak kita semua untuk memiliki mimpi yang besar. Jangan takut untuk bermimpi yang besar, karena mimpi itu gratis, jadi silhkan Anda bermimpi setinggi-tingginya.
Bapak pendiri Republik Indonesia, Bung Karno, pernah mengatakan dengan tegas, “Gantunglah cita-citamu setinggi langit.” Ibaratkan cita-cita sebagai mimpi, jadi apa pun mimpi Anda, mimpilah yang tinggi/besar.
Suatu ketika ada seseorang yang yang bertanya “ Pak, kalau saya bermimpi setinggi-tingginya, nanti kalau jatuh sakit sekali.”
Saya mengerti sekali, banyak orang yang takut untuk bermimpi karena takut mengalami jatuh atau kegagalan karena mimpinya.
Namun, kalau kita boleh belajar pada diri kita sendiri, ketika kita masih anak-anak, ketika kita belajar untuk berdiri dan berjalan, kemudian mengalami jatuh, bukankah kita bangun lagi untuk belajar berdiri dan berjalan? Bukankah kita tidak merasa gagal dan tidak bias berjalan lagi?
Tentunya ketika anak-anak, jatuh yang kita rasakan memang sangat sakit. Namun kita tetap berusaha bangkit, berdiri, belajar lagi untuk melangkah, sehingga kita dapat berdiri dan berjalan dengan baik.
Begitu pula ketika kita belajar untuk naik sepeda, tentunya kita pernah mengalami jatuh. Saya punya pengalaman dengan Ayah saya yang mengajari saya naik sepeda. Suatu saat ketika saya belajar naik sepeda dan jatuh, kaki saya mengalami luka yang cukup sakit, lalu ayah saya berkata,”Tahan sakitnya dan sabar, karena sebentar lagi kamu sudah bias naik sepeda.” Saya bingung dan bertanya kepada ayah saya,”Saya kan baru jatuh, kok sudah dikatakan sebentarlagi sudah bias naik sepeda?”
Ayah saya dengan bijak berkata,”Orang baru bias dikatakan bias naik sepeda dengan baik, kalau dia pernah jatuh saat belajar naik sepeda. Ayah sendiri juga pernah jatuh dari sepeda.”
Benar sekali, ketika luka di kaki saya sudah sembuh, saya mencoba untuk belajar sepeda lagi. Hanya diajarkan sebentar, saya sudah lancar bersepeda dengan baik.
Kalimat ayah saya tadi, masih saya pegang baik-baik sampai saat ini, bahwa seseorang baru bisa dikatakan berhasil dengan baik ketika ia pernah mengalami cobaan/kegagalan. Ini adalah kualitas mental positif yang kita perlukan. Meskipun kita mengalami kajatuhan atau kegagalan, mental kita tetap bertahan dan tahan uji untuk mencapai mimpi-mimpi kita.
Bapak krisnamurti memberi kata bijak tentang kegagalan,”Tanamkan selalu dalam pikiran Anda. Menang atau belajar, maka Anda tidak akan pernah kalah.” Jika kegagalan selalu Anda sikapi dengan sikap mental positif, yaitu dipandang sebagai sebuah pelajaran yang sangat berharga, maka Anda tidak akan pernah merasa jatuh yang sangat sakit dalam mewujudkan mimpi Anda.
Ketika saya atau Anda mengalami jatuh yang sakit sekali, sebetulnya ada dua pilihan: Apakah terus belajar naik sepeda dengan resiko jatuh lagi, atau berhenti sama sekali untuk belajar naik sepeda.
Kita bisa belajar dari pilihan tersebut, karena sebetulnya perbedaan orang sukses atau orang yang gagal, sangatlah tipis. Orang yang sukses berani untuk mencoba sekali lagi, sedangkan orang yang gagal berhenti untuk mencoba lagi.
Jadi sebetulnya orang gagal itu tidak menyadari bahwa sebetulnya kesuksesan/keberhasilan sudah sangat dekat di depan mata.
Anda pasti pernah menonton film atau membaca komik Donal Duck atau Mickey Mouse.Tahukah Anda siapa pencipta tokoh kartun yang terkenal itu? Ia adalah sang pemimpi besar yang terkenal, yaitu Walt Disney.
Walt Disney memimpikan sebuah tempat bermain yang bisa digunakan untuk semua usia, dari anak kecil sampai dewasa. Akhirnya ia berhasil mendirikan sebuah tempat bermain yang terkenal, yaitu Disneyland.
Akhirnya mimpi Walt Disney menjadi kenyataan. Sekarang banyak sekali orang yang mengunjungi Disneyland sebagai tempat bermain dan rekreasi yang sangat menyenangkan untuk semua usia.
Walt Disney pernah berkata, “Kalau Anda berani mengejar impian, semua impian Anda bisa terwujud.”
Jadi jika Anda berani mengejar mimpi Anda, percayalah mimpi Anda akan terwujud.
Siapa pun Anda yang ingin meraih kesuksesan, harus berani dan memiliki mimpi yang besar (Dare to Dream Big).
Jika Anda memiliki mimpi yang besar, mental yang positif akan selalu bersama Anda. Misalkan Anda seorang pelukis, Anda memiliki mimpi untuk menjadi pelukis yang karyanya sangat dikagumi oleh orang banyak, tentunya semua mental positif akan selalu mengikuti kemana Anda pergi, seperti memiliki semangat disiplin untuk belajar melukis yang lebih baik lagi, tidak pantang menyerah, selalu bersemangat untuk mewujudkan mimpi Anda tersebut.
Kemampuan untuk bermimpi adalah salah satu kualitas mental positif yang hanya dimiliki oleh umat manusia dan tidak dimiliki oleh spesies lain.
Oleh karena itu, teruslah bermimpi dan tetap tujuan Anda. Buatlah impian Anda menjadi besar. Apapun impiannya, dengan mental positif , mimpi Anda akan menjadi kenyataan.
Semua orang bisa berhasil apabila telah memiliki mimpi atau tujuan yang pasti dan mengerahkan seluruh kekuatan, tanaga, dan berjuang untuk mendukung tujuannya.
Kalau mimpi yang ingin Anda raih akan menghasilkan nilai positif dan produktif, dan Anda meyakininya,”Jalan terus dan lakukan sekarang juga.” Teruskan impian Anda dan tidak usah pedulikan apapun yang orang lain katakan. Dan jika Anda menemui kegagalan, anggaplah itu suatu proses belajar, sebab Anda tidak tahu bahwa seiring dengan setiap kegagalan, dating benih sukses yang sepadan.
Thomas Alfa Edison melamunkan/memimpikan sebuah bola lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik.
Edison memulainya dari tempat ia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi kenyataan dengan tindakan. Walaupun menemui 10.000 kegagalan, dia tetap memegang teguh impiannya sampai dia menjadikannya sebuah kenyataan. Harap diingat, “pemimpi praktis pantang menyerah”. Yang paling penting lakukanlah dengan tindakan.
Whelan memimpikan sebuah jaringan took cerutu dan mengubah impiannya menjadi tindakan. Saat itu United Cigar Stores menempati beberapa sudut kota terbaik di Amerika.
Jadi, mulai sekarang, bermimpilah yang besar, yang luar biasa, yang dahsyat, dan jadilah yang terbaik dengan kualitas mental yang positif.
Jika Anda ingin bepergian ke suatu tempat di mana saja, tentu anda harus merencanakan tempat tujuan Anda dengan baik dan benar. Abda harus mengetahui rute mana yang akan ditempuh untuk mencapai tempat tujuan Anda.
Demikian pula dengan tujuan hidup, Anda harus merencanakan rute mana yang akan Anda tempuh untuk mencapai tujuan hidup Anda. Namun sebagian belum merencanakan rute yang akan digunakannya dan sebagian orang lain masih belum memiliki tujuan hidup.
Coba Anda bayangkan, Anda masuk ke dalam pesawat terbang, kemudian bertemu dengan pilot. Anda bertanya kepadanya, “Pak, pesawat ini akan terbang ke mana?” Kemudian sang pilot berkata, “Saya tidak tahum, tergantung pada angin yang bertiup. Kalau ke kiri, pesawat ini akan saya bawa ke kiri; kalau ke kanan , saya akan bawa pesawat ini ke kanan. Begitu, Pak.”
Kira-kira jika sang pilot mengatakan demikian, apakah Anda masih berani menaiki pesawat tersebut?
Sebetulnya tubuh kita seperti pesawat dan diri kita adalah sang pilotnya. Jika kita ingin mencapai tujuan, kita harus memiliki tujuan hidup dan kita harus merencanakan rute mana yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan kita.
Saya mengibaratkan tujuan hidup itu adalah sebuah mimpi/visi. Mimpi memang belum nyata untuk dirasakan, demikian juga dengan tujuan yang masih direncanakan dan belum tercapai.
Namun jelas sekali, jika Anda tidak mempunyai tujuan. Anda akan mengalir ke arah kegagalan yang nyata. Seperti pesawat terbang tadi, Anda akan terombang-ambing mengikuti arah angin tanpa navigasi pada peta ke tampat tujuan, yang akhirnya akan membuat si pesawat terbang semakin berbahaya.
Jadi Anda harus memiliki mimpi/tujuan hidup Anda sendiri. Dalam bahasan mengenai berani bermimpi besar ini, saya akan mengajak kita semua untuk memiliki mimpi yang besar. Jangan takut untuk bermimpi yang besar, karena mimpi itu gratis, jadi silhkan Anda bermimpi setinggi-tingginya.
Bapak pendiri Republik Indonesia, Bung Karno, pernah mengatakan dengan tegas, “Gantunglah cita-citamu setinggi langit.” Ibaratkan cita-cita sebagai mimpi, jadi apa pun mimpi Anda, mimpilah yang tinggi/besar.
Suatu ketika ada seseorang yang yang bertanya “ Pak, kalau saya bermimpi setinggi-tingginya, nanti kalau jatuh sakit sekali.”
Saya mengerti sekali, banyak orang yang takut untuk bermimpi karena takut mengalami jatuh atau kegagalan karena mimpinya.
Namun, kalau kita boleh belajar pada diri kita sendiri, ketika kita masih anak-anak, ketika kita belajar untuk berdiri dan berjalan, kemudian mengalami jatuh, bukankah kita bangun lagi untuk belajar berdiri dan berjalan? Bukankah kita tidak merasa gagal dan tidak bias berjalan lagi?
Tentunya ketika anak-anak, jatuh yang kita rasakan memang sangat sakit. Namun kita tetap berusaha bangkit, berdiri, belajar lagi untuk melangkah, sehingga kita dapat berdiri dan berjalan dengan baik.
Begitu pula ketika kita belajar untuk naik sepeda, tentunya kita pernah mengalami jatuh. Saya punya pengalaman dengan Ayah saya yang mengajari saya naik sepeda. Suatu saat ketika saya belajar naik sepeda dan jatuh, kaki saya mengalami luka yang cukup sakit, lalu ayah saya berkata,”Tahan sakitnya dan sabar, karena sebentar lagi kamu sudah bias naik sepeda.” Saya bingung dan bertanya kepada ayah saya,”Saya kan baru jatuh, kok sudah dikatakan sebentarlagi sudah bias naik sepeda?”
Ayah saya dengan bijak berkata,”Orang baru bias dikatakan bias naik sepeda dengan baik, kalau dia pernah jatuh saat belajar naik sepeda. Ayah sendiri juga pernah jatuh dari sepeda.”
Benar sekali, ketika luka di kaki saya sudah sembuh, saya mencoba untuk belajar sepeda lagi. Hanya diajarkan sebentar, saya sudah lancar bersepeda dengan baik.
Kalimat ayah saya tadi, masih saya pegang baik-baik sampai saat ini, bahwa seseorang baru bisa dikatakan berhasil dengan baik ketika ia pernah mengalami cobaan/kegagalan. Ini adalah kualitas mental positif yang kita perlukan. Meskipun kita mengalami kajatuhan atau kegagalan, mental kita tetap bertahan dan tahan uji untuk mencapai mimpi-mimpi kita.
Bapak krisnamurti memberi kata bijak tentang kegagalan,”Tanamkan selalu dalam pikiran Anda. Menang atau belajar, maka Anda tidak akan pernah kalah.” Jika kegagalan selalu Anda sikapi dengan sikap mental positif, yaitu dipandang sebagai sebuah pelajaran yang sangat berharga, maka Anda tidak akan pernah merasa jatuh yang sangat sakit dalam mewujudkan mimpi Anda.
Ketika saya atau Anda mengalami jatuh yang sakit sekali, sebetulnya ada dua pilihan: Apakah terus belajar naik sepeda dengan resiko jatuh lagi, atau berhenti sama sekali untuk belajar naik sepeda.
Kita bisa belajar dari pilihan tersebut, karena sebetulnya perbedaan orang sukses atau orang yang gagal, sangatlah tipis. Orang yang sukses berani untuk mencoba sekali lagi, sedangkan orang yang gagal berhenti untuk mencoba lagi.
Jadi sebetulnya orang gagal itu tidak menyadari bahwa sebetulnya kesuksesan/keberhasilan sudah sangat dekat di depan mata.
Anda pasti pernah menonton film atau membaca komik Donal Duck atau Mickey Mouse.Tahukah Anda siapa pencipta tokoh kartun yang terkenal itu? Ia adalah sang pemimpi besar yang terkenal, yaitu Walt Disney.
Walt Disney memimpikan sebuah tempat bermain yang bisa digunakan untuk semua usia, dari anak kecil sampai dewasa. Akhirnya ia berhasil mendirikan sebuah tempat bermain yang terkenal, yaitu Disneyland.
Akhirnya mimpi Walt Disney menjadi kenyataan. Sekarang banyak sekali orang yang mengunjungi Disneyland sebagai tempat bermain dan rekreasi yang sangat menyenangkan untuk semua usia.
Walt Disney pernah berkata, “Kalau Anda berani mengejar impian, semua impian Anda bisa terwujud.”
Jadi jika Anda berani mengejar mimpi Anda, percayalah mimpi Anda akan terwujud.
Siapa pun Anda yang ingin meraih kesuksesan, harus berani dan memiliki mimpi yang besar (Dare to Dream Big).
Jika Anda memiliki mimpi yang besar, mental yang positif akan selalu bersama Anda. Misalkan Anda seorang pelukis, Anda memiliki mimpi untuk menjadi pelukis yang karyanya sangat dikagumi oleh orang banyak, tentunya semua mental positif akan selalu mengikuti kemana Anda pergi, seperti memiliki semangat disiplin untuk belajar melukis yang lebih baik lagi, tidak pantang menyerah, selalu bersemangat untuk mewujudkan mimpi Anda tersebut.
Kemampuan untuk bermimpi adalah salah satu kualitas mental positif yang hanya dimiliki oleh umat manusia dan tidak dimiliki oleh spesies lain.
Oleh karena itu, teruslah bermimpi dan tetap tujuan Anda. Buatlah impian Anda menjadi besar. Apapun impiannya, dengan mental positif , mimpi Anda akan menjadi kenyataan.
Semua orang bisa berhasil apabila telah memiliki mimpi atau tujuan yang pasti dan mengerahkan seluruh kekuatan, tanaga, dan berjuang untuk mendukung tujuannya.
Kalau mimpi yang ingin Anda raih akan menghasilkan nilai positif dan produktif, dan Anda meyakininya,”Jalan terus dan lakukan sekarang juga.” Teruskan impian Anda dan tidak usah pedulikan apapun yang orang lain katakan. Dan jika Anda menemui kegagalan, anggaplah itu suatu proses belajar, sebab Anda tidak tahu bahwa seiring dengan setiap kegagalan, dating benih sukses yang sepadan.
Thomas Alfa Edison melamunkan/memimpikan sebuah bola lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik.
Edison memulainya dari tempat ia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi kenyataan dengan tindakan. Walaupun menemui 10.000 kegagalan, dia tetap memegang teguh impiannya sampai dia menjadikannya sebuah kenyataan. Harap diingat, “pemimpi praktis pantang menyerah”. Yang paling penting lakukanlah dengan tindakan.
Whelan memimpikan sebuah jaringan took cerutu dan mengubah impiannya menjadi tindakan. Saat itu United Cigar Stores menempati beberapa sudut kota terbaik di Amerika.
Jadi, mulai sekarang, bermimpilah yang besar, yang luar biasa, yang dahsyat, dan jadilah yang terbaik dengan kualitas mental yang positif.
